Selasa, 14 Juni 2016

UIN SUNAN AMPEL GELAR UJIAN UM PTKIN


UM-PTKIN Newsroom, Selasa (14/6/2016); Tes Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) resmi digelar hari ini, Selasa, 14 Juni 2016 sampai Rabu, 15 Juni 2016. Kegiatan yang secara serentak dilaksanakan di 55 PTKIN seluruh Indonesia tersebut digelar mulai pukul 07.00-11.00 WIB pada hari pertama dan pukul 07.30 WIB-09.45 pada hari kedua. Tes tersebut dilaksanakan dalam lima sesi, tiga sesi di hari pertama dan dua sesi di hari kedua. Namun khusus untuk hari kedua, kelompok tes IPA dan IPS hanya terdapat satu sesi tes.
Secara nasional, total seluruh pendaftar untuk UM PTKIN sebanyak 79.768 calon mahasiswa baru (Camaba). Jumlah tersebut terbagi atas kategori pendaftar, yakni 5.272 kelompok IPA, 60.361 kelompok IPS, dan 12.876 kelompok campuran (IPC). Selanjutnya dalam proses verifikasi terdapat 78.509 pendaftar yang melakukan pengisian data. Sementara 1.259 pendaftar lainnya tidak melakukan proses verifikasi.
Di Jatim, terdapat tujuh titik lokasi yang menggelar tes UM PTKIN. Diantaranya, UIN Sunan Ampel Surabaya, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, IAIN Jember, STAIN Pamekasan, STAIN Kediri, IAIN Tulungagung, dan STAIN Ponorogo. Dari tujuh Perguruan Tinggi yang menggelar tes di Jatim, UIN Sunan Ampel Surabaya merupakan salah satu yang terbanyak ditempati peserta tes sejumlah 4.467 peserta.
Drs. H. Rijalul Faqih, M.Si, Sekretaris Panitia Lokasi (Panlok) 30 UIN Sunan Ampel Surabaya mengatakan, Jumlah ini meningkat tajam dibanding tes serupa pada tahun lalu, yang hanya ditempati sekitar 1.800 peserta. Jumlah ini juga jauh lebih banyak dibanding enam PTKIN lain di Jatim. UIN Malang misalnya, hanya ditempati 1.843 peserta, IAIN Jember 1.467 peserta, STAIN Pamekasan 1.708 peserta, STAIN Kediri 872 peserta, IAIN Tulungagung 1.458 peserta, dan STAIN Ponorogo 800 peserta.
Peningkatan signifikan tidak hanya terjadi pada jumlah peserta yang mengikuti tes di UIN  Sunan Ampel Surabaya. Jumlah peminat yang mengambil jurusan/prodi di UIN Sunan Ampel Surabaya pun meningkat. Dibanding tahun lalu, yang hanya sekitar 4.376 peminat meningkat hampir dua kali lipat, yaitu sejumlah 7.921 peminat. “Jumlah ini berdasarkan rekapiltulasi data peserta tes seluruh Indonesia, dan Alhamdulillah semua jurusan/prodi yang kami tawarkan terisi” tutur Drs. Rijal.
Lebih lanjut Drs. Rijal menjelaskan, khusus untuk UIN Sunan Ampel Surabaya terdapat 25 jurusan/prodi yang ditawarkan dalam tes masuk PTKIN kali ini. Dari jumlah tersebut Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam masih menjadi pilihan terfavorit Camaba sebanyak 1.681 peminat. Disusul Jurusan Pendidikan Agama Islam (1.194 peminat), Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (747 peminat) dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.
Terkait jumlah peminat khususnya untuk Jurusan/Prodi keagamaan, Prof. Dr. Kamarudin Amin, MA., Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI (Dirjen Pendis Kemenag RI) didampingi Dr. Muhammad Zain, S.Ag, M.Ag, Kasubdit Pengembangan Akademik Diktis Ditjen Pendis dalam kunjungan di UIN Sunan Ampel Surabaya mengatakan, peminat PTKI terbukti semakin melejit. Setiap tahunnya peminat terus bertambah hingga di luar dugaan. Tahun 2016 misalnya, peminat 55 PTKIN seluruh Indonesia menyentuh angka 129.741 pendaftar pada Jalur Seleksi Prestasi Akademik Nasional PTKIN (SPAN PTKIN). Sementara kuota yang disiapkan hanya 57.669 kursi.
Hal yang sama terjadi pada jalur UM PTKIN. Pendaftar awal sebanyak 79.870 orang, dan yang mengikuti ujian sebanyak 78.509 pendaftar. Dari jumlah tersebut, total kuota yang disediakan hanya 35.006 kursi. “Jadi total pendaftar yang tidak bisa diterima di PTKIN untuk dua jalur pendaftaran sekitar 116.936 calon mahasiswa,” terang Dr. Zain.
Dalam kesempatan yang sama, Prof. Kamarudin Amin secara khusus menampik anggapan bahwa kehadiran prodi umum membongsai prodi agama. Khususnya bagi PT yang telah beralih status dari IAIN ke UIN. Peningkatan jumlah peminat prodi keagamaan menjadi bukti bahwa transformasi sama sekali tidak mempengaruhi minat camaba pada jurusan/prodi agama. Hanya saja, Prof Kamarudin juga menegaskan, bahwa upaya peningkatan kualitas jurusan/prodi agama tetap terus diupayakan. “Kebijakan kita jelas, satu sekalipun peminat prodi agama akan tetap kita pertahankan,” tegas Prof Kamarudin.
Disamping itu, Terkait teknis pelaksanaan di UIN Sunan Ampel Surabaya Drs. Rijal mengaku telah melakukan koordinasi dengan setiap petugas di lapangan. Sebanyak 348 petugas dipersiapkan guna melancarkan proses pelaksanaan tes. Petugas tersebut terbagi menjadi 6 orang selaku Koordinator Lokasi, 6 orang Penanggung Jawab Lapangan (PJL), 6 orang pembantu PJL, 206 orang pengawas, dan 124 orang Penanggung Jawab Ruang (PJR). Seluruh petugas tersebut tersebar di enam titik lokasi tes di UIN Sunan Ampel Surabaya. Diantara di Fakultas Syariah dan Hukum, Ushuluddin dan Filsafat, Adab dan Humaniora, Dakwah dan Komunikasi, Tarbiyah dan Keguruan, serta Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
Sedangkan guna antisipasi ditemuinya peserta tes difabel, Drs. Rijal secara khusus meminta kepada masing-masing PJL untuk menyediakan ruangan khusus dari lokasi pelaksanaan tes. Kendati hingga hari pelaksanaan belum terdapat laporan akan adanya peserta difabel. “Pada identitas peserta yang kami terima memang tidak terdekteksi adanya peserta difabel. Namun kami sudah mengkoordinasikan dengan petugas di lapangan agar mengantisipasi hal itu. Salah satunya dengan menyediakan ruangan terdekat yang mudah diakses peserta difabel. Tentunya juga yang tidak menyulitkan petugas dalam pengumpulan naskah dan lain-lain,” tutur Drs. Rijal. (Nur/Humas PTKIN).
Referensi: http://www.uinsby.ac.id/news/id/12526/uin-sunan-ampel-gelar-tes-um-ptkin

0 komentar:

Posting Komentar