UINSA Newsroom, Senin (2/5/2016); Seperti yang rutin digelar, awal Mei selalu menjadi momentum menarik dalam dunia pendidikan. Hal ini tentu tidak lepas, karena setiap tahun pada tanggal 2 Mei diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Seperti halnya yang pagi ini digelar di Halaman Gedung Twin Tower UIN Sunan Ampel Surabaya, Senin, 2 Mei 2016. Momen tersebut menjadi semakin menarik karena untuk kali pertama kegiatan serupa digelar di halaman gedung yang baru saja diresmikan April lalu.
Mengangkat tema, “Ayo Kerja, Inovatif,
dan Kompetitif” peringatan yang juga bertepatan dengan hari lahir salah
seorang pahlawan nasional, Ki Hajar Dewantoro ini berlangsung khidmat.
Tokoh bangsa yang kini dikenal dengan sebutan Bapak Pendidikan
Indonesia. Sebab melalui buah pemikirannya, Ing Ngarso sing Tulodo, Ing madya Mangun Karso, dan Tutuwuri Handayani, menjadi benih bagi tumbuhnya pendidikan di Indonesia.
Selain beliau, tokoh lainnya yang juga
memiliki andil besar dalam dunia pendidikan yaitu Moh Syafei, penggagas
pendidikan keterampilan melalui pendirian pusat pendidikan INS Kayu
Tanam di Sumatera Barat. Pusat pendidikan yang kemudian hari menjadi
dasar pengembangan sekolah vokasional dan kejuruan di Indonesia.
Prof. Dr. H. Ali Mudlofir, M.Ag, Dekan
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang pada kesempatan tersebut didaulat
sebagai inspekstur upacara dalam penyampaian sambutan Menteri Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Prof. Mohammad Nasir mengatakan,
Peringatan Hardiknas bukan hanya untuk mengenang jasa Ki Hajar Dewantoro
dan tokoh pejuang pendidikan lainnya. Lebih dari itu, semangat
Hardiknas diharapkan mampu merefleksikan beragam upaya yang telah dan
sedang dilakukan guna meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia.
“Reformasi Pendidikan Tinggi merupakan
suatu keniscayaan pada saat ini, ketika kita menghadapi beragam
tantangan luar biasa dalam skala lokal, nasional, maupun global,” tutur
Prof. Ali Mudlofir membacakan sambutan Prof. Mohammad Nasir.
Sebab, lanjut Prof Mohammad Nasir dalam
sambutannya, melalui Pendidikan Tinggi dipersiapkan SDM Iptek yang akan
bersaing dalam pasar kerja nasional maupun internasional, serta memenuhi
beragam tempat kerja. Sehingga penyelenggaraan pendidikan pun harus
disesuaikan dengan kompetensi yang digunakan di tempat dan masa dimana
lulusan pendidikan berada. Termasuk hadirnya teknologi informasi
komunikasi dan jaringan, serta masyarakat ekonomi berbasis pengetahuan,
menjadikan perubahan paradigma penyelenggaraan pendidikan tinggi tidak
dapat ditawar lagi. “Ada banyak pekerjaan yang perlu kita lakukan, yang
pada dasarnya mereformasi penyelenggaraan pendidikan tinggi
kita-deregulasi,” ujar beliau.
Pekerjaan tersebut seperti halnya,
penyediaan pendidikan yang fleksibel dan berorientasi pada siswa dan
pangsa pasar, perubahan kurikulum, penyediaan dosen, guru besar, dan
tenaga kependidikan yang profesional, pendidikan yang mengikuti
perkembangan ilmu dan teknologi, model bisnis pendidikan yang baru,
orientasi pada keterampilan yang teruji dan berdaya saing, pengembangan
bidang ilmu strategis, revitalisasi kelembagaan, kemampuan
pendidikan tinggi untuk menghasilkan riset dan inovasi yang kompetitif,
dan lain-lain.
Di akhir, Prof Mohammad Nasir juga
mengingatkan, pendidikan tinggi tidak mungkin dijalankan pemerintah
seorang diri. Akan tetapi dibutuhkan kerjasama antar institusi
pendidikan tinggi, institusi riset, unit pemerintah, sektor industri,
dan swasta serta pemangku kepentingan lainnya. Dimana tujuan akhirnya
adalah mewujudkan cita-cita pembangunan pendidikan tinggi Indonesia
dengan semangat reformasi pendidikan yang telah digulirkan para tokoh
pendidikan untuk menjalankan upaya peningkatan kualitas pendidikan
tinggi secara berkelanjutan.
“Akhirnya, saya ucapkan selamat
memperingati Hari Pendidikan Nasional kepada semua pimpinan perguruan
tinggi, dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa, serta komunitas
pendidikan tinggi di seluruh tanah air. Semoga upaya kita dapat
bermanfaat untuk meningkatkan kualitas perguruan tinggi di tanah air,”
ujar Prof Mohammad Nasir memungkasi sambutan. (Nur/Humas)
Referensi: http://www.uinsby.ac.id/news/id/12512/reformasi-pendidikan-yang-inovatif-dan-kompetitif
0 komentar:
Posting Komentar