Senin, 13 Juni 2016

REFORMASI PENDIDIKAN YANG INOVATIF DAN KOMPETITIF


UINSA Newsroom, Senin (2/5/2016); Seperti yang rutin digelar, awal Mei selalu menjadi momentum menarik dalam dunia pendidikan. Hal ini tentu tidak lepas, karena setiap tahun pada tanggal 2 Mei diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Seperti halnya yang pagi ini digelar di Halaman Gedung Twin Tower UIN Sunan Ampel Surabaya, Senin, 2 Mei 2016. Momen tersebut menjadi semakin menarik karena untuk  kali pertama kegiatan serupa digelar di halaman gedung yang baru saja diresmikan April lalu.


Mengangkat tema, “Ayo Kerja, Inovatif, dan Kompetitif” peringatan yang juga bertepatan dengan hari lahir salah seorang pahlawan nasional, Ki Hajar Dewantoro ini berlangsung khidmat. Tokoh bangsa yang kini dikenal dengan sebutan Bapak Pendidikan Indonesia. Sebab melalui buah pemikirannya, Ing Ngarso sing Tulodo, Ing madya Mangun Karso, dan Tutuwuri Handayani, menjadi benih bagi tumbuhnya pendidikan di Indonesia.


Selain beliau, tokoh lainnya yang juga memiliki andil besar dalam dunia pendidikan yaitu Moh Syafei, penggagas pendidikan keterampilan melalui pendirian pusat pendidikan INS Kayu Tanam di Sumatera Barat. Pusat pendidikan yang kemudian hari menjadi dasar pengembangan sekolah vokasional dan kejuruan di Indonesia.


Prof. Dr. H. Ali Mudlofir, M.Ag, Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang pada kesempatan tersebut didaulat sebagai inspekstur upacara dalam penyampaian sambutan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Prof. Mohammad Nasir mengatakan, Peringatan Hardiknas bukan hanya untuk mengenang jasa Ki Hajar Dewantoro dan tokoh pejuang pendidikan lainnya. Lebih dari itu, semangat Hardiknas diharapkan mampu merefleksikan beragam upaya yang telah dan sedang dilakukan guna meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia.


“Reformasi Pendidikan Tinggi merupakan suatu keniscayaan pada saat ini, ketika kita menghadapi beragam tantangan luar biasa dalam skala lokal, nasional, maupun global,” tutur Prof. Ali Mudlofir membacakan sambutan Prof. Mohammad Nasir.


Sebab, lanjut Prof Mohammad Nasir dalam sambutannya, melalui Pendidikan Tinggi dipersiapkan SDM Iptek yang akan bersaing dalam pasar kerja nasional maupun internasional, serta memenuhi beragam tempat kerja. Sehingga penyelenggaraan pendidikan pun harus disesuaikan dengan kompetensi yang digunakan di tempat dan masa dimana lulusan pendidikan berada. Termasuk hadirnya teknologi informasi komunikasi dan jaringan, serta masyarakat ekonomi berbasis pengetahuan, menjadikan perubahan paradigma penyelenggaraan pendidikan tinggi tidak dapat ditawar lagi. “Ada banyak pekerjaan yang perlu kita lakukan, yang pada dasarnya mereformasi penyelenggaraan pendidikan tinggi kita-deregulasi,” ujar beliau.


Pekerjaan tersebut seperti halnya, penyediaan pendidikan yang fleksibel dan berorientasi pada siswa dan pangsa pasar, perubahan kurikulum, penyediaan dosen, guru besar, dan tenaga kependidikan yang profesional, pendidikan yang mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi, model bisnis pendidikan yang baru, orientasi pada keterampilan yang teruji dan berdaya saing, pengembangan bidang  ilmu strategis,  revitalisasi  kelembagaan,  kemampuan pendidikan tinggi untuk menghasilkan riset dan inovasi yang kompetitif, dan lain-lain.


Di akhir, Prof Mohammad Nasir juga mengingatkan, pendidikan tinggi tidak mungkin dijalankan pemerintah seorang diri. Akan tetapi dibutuhkan kerjasama antar institusi pendidikan tinggi, institusi riset, unit pemerintah, sektor industri, dan swasta serta pemangku kepentingan lainnya. Dimana tujuan akhirnya adalah mewujudkan cita-cita pembangunan pendidikan tinggi Indonesia dengan semangat reformasi pendidikan yang telah digulirkan para tokoh pendidikan untuk menjalankan upaya peningkatan kualitas pendidikan tinggi secara berkelanjutan.


“Akhirnya, saya ucapkan selamat memperingati Hari Pendidikan Nasional kepada semua pimpinan perguruan tinggi, dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa, serta komunitas pendidikan tinggi di seluruh tanah air. Semoga upaya kita dapat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas perguruan tinggi di tanah air,” ujar Prof Mohammad Nasir memungkasi sambutan. (Nur/Humas)

Referensi: http://www.uinsby.ac.id/news/id/12512/reformasi-pendidikan-yang-inovatif-dan-kompetitif

0 komentar:

Posting Komentar