UINSA Newsroom, Jumat (3/6/2016);
Demam jual beli online saat ini telah merambah semua kalangan.
Mengingat mudahnya akses internet serta banyaknya pengguna media sosial
(medsos) menjadi lahan yang menggiurkan bagi usaha yang dinilai minim
modal tersebut. Namun, tingkat kepercayaan publik terhadap jual beli
online juga perlu mendapat perhatian. Berdasar pada pemikiran inilah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Sunan Ampel Surabaya
menggelar Seminar Komunikasi bertajuk ‘Digital Marketing : Personal Branding Throught Social Media’. Bekerjasama dengan Marketers Campus Club, divisi media dari Markplus Inc. dan Event Surabaya, acara ini digelar di Gedung Self Acces Centre
(SAC) UIN Sunan Ampel Surabaya, Kamis, 2 Mei 2016. Acara yang
berlangsung mulai pukul 12.00-15.00 ini dihadiri mahasiswa dari berbagai
kampus di Surabaya-Sidoarjo, juga beberapa kalangan masyarakat umum.
Dibuka dengan penampilan dari Save Street Child Surabaya
yang membawakan lagu-lagu bertemakan kehidupan sosial anak jalanan
menjadikan suasana sempat mengharu biru. Namun hal itu tidak berlangsung
lama ketika pemateri Ferdy Herdi Hartanto, Client Engagement Consultant
(CEC) Markpulus Inc. mengambil alih forum. Suasana menjadi semakin
hidup dengan adanya interaksi bersama para peserta seminar dan pembagian
Majalah Marketers.
Dr. H.
Hammis Syafaq, M.Fil.I, Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum,
Perencanaan, dan Keuangan FEBI dalam sambutan pembuka menyampaikan
ucapan terima kasih atas kerja keras panitia hingga acara tersebut bisa
berlangsung. Beliau menilai, kegiatan tersebut sangat penting guna
pengembangan kompetensi mahasiswa. Terutama di era digital seperti saat
ini, dimana setiap lini kehidupan manusia hampir selalu terkait dengan
koneksi internet.
Terkait
Digital Marketing, Dr. Hammis mengatakan, kendati internet telah menjadi
keseharian masyarakat namun kemampuan untuk bisa memaksimalkan fungsi
tersebut belum dimiliki semua orang. Sehingga, beliau berharap dengan
adanya seminar tersebut semakin banyak orang yang tertarik untuk bisa
melakukan dan mengambil manfaatnya.
“Media
menjadi sangat penting peranannya saat ini. Tidak saja dalam hal
marketing, melalui media kita bisa mengetahui apapun yang sebelumnya
tidak kita ketahui. Bahkan sesuatu yang belum tentu benar bisa menjadi
kesepakatan umum hanya karena media. Semoga dengan acara ini, kita semua
menjadi semakin bijak dalam menggunakan media dan kita semua dapat
menangkap inti positif dari acara ini,” tutur Dr. Hammis.
Sementara
itu, Pemateri Ferdy membuka penuturannya dengan menunjukkan data
terkait tren pengguna internet yang terus naik sejak tahun 2010.
Beberapa bahkan menggunakan internet lebih dari tiga jam dalam sehari,
atau yang biasa disebut sebagai netizen. Dalam hal ini, Ferdy
menyebutkan beberapa hal yang kerap dibagikan seseorang dalam akun
pribadinya, seperti kehidupan pribadi, apa yang mereka makan, hingga
kebersamaan bersama keluarga.
Beberapa
medsos yang paling digandrungi saat ini, menurut Fredy, diantaranya
Facebook, Twitter, Instagram, dan Path. Data cukup menarik yang
disampaikan Ferdy, bahwa umumnya masyarakat mulai kecanduan medsos pada
usia 15-29 tahun.
“Pertanyaan selanjutnya, umumnya seseorang yang aktif di medsos itu ingin terlihat bagaimana sih?”
Tanya Ferdy kepada peserta. Senada dengan yang diungkap peserta, Ferdy
sepakat bahwa sedikitnya ada tiga alasan, yaitu keinginan untuk bisa
dikenal (Popular), nampak lucu (Funny), hingga ingin terlihat bijak (wise). “Bagaimana seseorang ingin terlihat di mata orang lain inilah yang kita sebut sebagai Personal Branding,” imbuh Ferdy.
Lebih lanjut Ferdy menjelaskan, sesorang dengan Personal Branding yang kuat akan memiliki banyak sekali keuntungan. Beliau mencontohkan salah seorang Fashion Blogger, Diana Rikasari yang suskses menjadi brand ambassador
dari Fimela.com setelah dirinya secara aktif memposting ketertarikannya
pada fashion di blog pribadinya. “Tidak hanya untung secara materi, dia
juga menginspirasi banyak pihak,” tutur Ferdy di sela paparannya.
Lantas bagaimana menciptakan Persoanal Branding?, Ferdy menyebut, ada tiga konsep sederhana yang dirumuskannya menjadi PDB (Positioning, Differentiations, Branding). Positioning adalah konsep sederhana bagaimana seseorang ingin terlihat bagi orang lain. Positioning menjadi semacam janji yang harus ditepati untuk mewujudkan brand diri yang diinginkan.
Sedangkan Differentiations
merupakan cara yang harus ditempuh untuk menciptakan brand. Pada tahap
ini seseorang harus tahu nilai khas yang dimiliki dirinya untuk menjadi
berbeda dengan kebanyakan. Positioning yang sama bisa jadi dimiliki banyak orang, namun dengan adanya Differentiations, seseorang akan memiliki keistimewaannya sendiri.
Terakhir, Branding
atau citra diri seseorang. Citra ini terbentuk melalui proses yang
panjang dan konstan. Sehingga itulah alasan yang disampaikan Ferdy,
kenapa seseorang perlu memikirkan dengan matang bagaimana dia bersikap
di medsos sekalipun agar citra yang terbentuk di benak masyarakat sesuai
dengan harapan. “Banyak hal yang kita lakukan bisa berkontribusi
membentuk citra diri. Mulai dari bergabung dengan komunitas tertentu,
melalui blog pribadi, meminta saran dari orang lain, menemukan teman
yang tepat, mengekspose kelebihan yang dimiliki, dan terakhir, tetap
konsisten dengan citra yang kita bangun sejak awal,” terangnya.
“Its hard to erase all digital footprint you have share. So, be wise,” pesan Ferdy memungkasi. (Nur/Humas)
Referensi: http://www.uinsby.ac.id/news/id/12523/personal-branding-melalui-media-sosial
0 komentar:
Posting Komentar