Senin, 13 Juni 2016

PERSONAL BRANDING MELALUI MEDIA SOSIAL


UINSA Newsroom, Jumat (3/6/2016); Demam jual beli online saat ini telah merambah semua kalangan. Mengingat mudahnya akses internet serta banyaknya pengguna media sosial (medsos) menjadi lahan yang menggiurkan bagi usaha yang dinilai minim modal tersebut. Namun, tingkat kepercayaan publik terhadap jual beli online juga perlu mendapat perhatian. Berdasar pada pemikiran inilah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Sunan Ampel Surabaya menggelar Seminar Komunikasi bertajuk ‘Digital Marketing : Personal Branding Throught Social Media’. Bekerjasama dengan Marketers Campus Club, divisi media dari Markplus Inc. dan Event Surabaya, acara ini digelar di Gedung Self Acces Centre (SAC) UIN Sunan Ampel Surabaya, Kamis, 2 Mei 2016. Acara yang berlangsung mulai pukul 12.00-15.00 ini dihadiri mahasiswa dari berbagai kampus di Surabaya-Sidoarjo, juga beberapa kalangan masyarakat umum.


Dibuka dengan penampilan dari Save Street Child Surabaya yang membawakan lagu-lagu bertemakan kehidupan sosial anak jalanan menjadikan suasana sempat mengharu biru. Namun hal itu tidak berlangsung lama ketika pemateri Ferdy Herdi Hartanto, Client Engagement Consultant (CEC) Markpulus Inc. mengambil alih forum. Suasana menjadi semakin hidup dengan adanya interaksi bersama para peserta seminar dan pembagian Majalah Marketers.


Dr. H. Hammis Syafaq, M.Fil.I, Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan FEBI dalam sambutan pembuka menyampaikan ucapan terima kasih atas kerja keras panitia hingga acara tersebut bisa berlangsung. Beliau menilai, kegiatan tersebut sangat penting guna pengembangan kompetensi mahasiswa. Terutama di era digital seperti saat ini, dimana setiap lini kehidupan manusia hampir selalu terkait dengan koneksi internet.


Terkait Digital Marketing, Dr. Hammis mengatakan, kendati internet telah menjadi keseharian masyarakat namun kemampuan untuk bisa memaksimalkan fungsi tersebut belum dimiliki semua orang. Sehingga, beliau berharap dengan adanya seminar tersebut semakin banyak orang yang tertarik untuk bisa melakukan dan mengambil manfaatnya.


“Media menjadi sangat penting peranannya saat ini. Tidak saja dalam hal marketing, melalui media kita bisa mengetahui apapun yang sebelumnya tidak kita ketahui. Bahkan sesuatu yang belum tentu benar bisa menjadi kesepakatan umum hanya karena media. Semoga dengan acara ini, kita semua menjadi semakin bijak dalam menggunakan media dan kita semua dapat menangkap inti positif dari acara ini,” tutur Dr. Hammis.


Sementara itu, Pemateri Ferdy membuka penuturannya dengan menunjukkan data terkait tren pengguna internet yang terus naik sejak tahun 2010. Beberapa bahkan menggunakan internet lebih dari tiga jam dalam sehari, atau yang biasa disebut sebagai netizen. Dalam hal ini, Ferdy menyebutkan beberapa hal yang kerap dibagikan seseorang dalam akun pribadinya, seperti kehidupan pribadi, apa yang mereka makan, hingga kebersamaan bersama keluarga.


Beberapa medsos yang paling digandrungi saat ini, menurut Fredy, diantaranya Facebook, Twitter, Instagram, dan Path. Data cukup menarik yang disampaikan Ferdy, bahwa umumnya masyarakat mulai kecanduan medsos pada usia 15-29 tahun.


“Pertanyaan selanjutnya, umumnya seseorang yang aktif di medsos itu ingin terlihat bagaimana sih?” Tanya Ferdy kepada peserta. Senada dengan yang diungkap peserta, Ferdy sepakat bahwa sedikitnya ada tiga alasan, yaitu keinginan untuk bisa dikenal (Popular), nampak lucu (Funny), hingga ingin terlihat bijak (wise). “Bagaimana seseorang ingin terlihat di mata orang lain inilah yang kita sebut sebagai Personal Branding,” imbuh Ferdy.


Lebih lanjut Ferdy menjelaskan, sesorang dengan Personal Branding yang kuat akan memiliki banyak sekali keuntungan. Beliau mencontohkan salah seorang Fashion Blogger, Diana Rikasari yang suskses menjadi brand ambassador dari Fimela.com setelah dirinya secara aktif memposting ketertarikannya pada fashion di blog pribadinya. “Tidak hanya untung secara materi, dia juga menginspirasi banyak pihak,” tutur Ferdy di sela paparannya.


Lantas bagaimana menciptakan Persoanal Branding?, Ferdy menyebut, ada tiga konsep sederhana yang dirumuskannya menjadi PDB (Positioning, Differentiations, Branding). Positioning adalah konsep sederhana bagaimana seseorang ingin terlihat bagi orang lain. Positioning menjadi semacam janji yang harus ditepati untuk mewujudkan brand diri yang diinginkan.


Sedangkan Differentiations merupakan cara yang harus ditempuh untuk menciptakan brand. Pada tahap ini seseorang harus tahu nilai khas yang dimiliki dirinya untuk menjadi berbeda dengan kebanyakan. Positioning yang sama bisa jadi dimiliki banyak orang, namun dengan adanya Differentiations, seseorang akan memiliki keistimewaannya sendiri.


Terakhir, Branding atau citra diri seseorang. Citra ini terbentuk melalui proses yang panjang dan konstan. Sehingga itulah alasan yang disampaikan Ferdy, kenapa seseorang perlu memikirkan dengan matang bagaimana dia bersikap di medsos sekalipun agar citra yang terbentuk di benak masyarakat sesuai dengan harapan. “Banyak hal yang kita lakukan bisa berkontribusi membentuk citra diri. Mulai dari bergabung dengan komunitas tertentu, melalui blog pribadi, meminta saran dari orang lain, menemukan teman yang tepat, mengekspose kelebihan yang dimiliki, dan terakhir, tetap konsisten dengan citra yang kita bangun sejak awal,” terangnya.


Its hard to erase all digital footprint you have share. So, be wise,” pesan Ferdy memungkasi. (Nur/Humas)

Referensi: http://www.uinsby.ac.id/news/id/12523/personal-branding-melalui-media-sosial

0 komentar:

Posting Komentar