Manusia
mengira bahwa hidup bahagia itu tanpa ada masalah. Hidup dalam kebahagiaan yang
panjang dan abadi adalah cita-cita. Tapi ini persepsi yang salah, padahal dari masalah itu
terdapat pelajaran berharga bagi kita. Banyak kisah menceritakan bahwa terdapat
hikmah setelah datangnya masalah. Seperti munculnya pelangi saat hujan sudah
redah.
Jadi,
persepsi yang benar adalah ketika masalah itu datang, kita dapat mengatasinya
dan mengambil pelajaran darinya. Banyak orang yang hidupnya penuh kesedihan, karena
mereka berlarut-larut termakan oleh masalahnya sendiri.
Itu
sebabnya kita harus bahagia, karena bahagia akan memancarkan aura positif dalam diri kita. Dan membuat kehidupan ini serasa tanpa beban dan luwes saja. Maka
saya akan memberikan tips bagaimana agar hidup kita memiliki sedikit masalah dan banyak
bahagianya.
Pertama, jangan memikirkan
kesedihan anda lebih dari 10 menit.
Apapun
yang menimpa Anda itu dari Allah SWT, maka bersabarlah karenaNya, Harapkanlah
pahala dari sisiNya, sebab Dia akan memberikan balasan yang luar biasa bagi
orang-orang yang bersabar.
“(Allah)
hanya membeikan kepada orang-orang yang bersabar pahala mereka tanpa hisab.”
(QS. Az-Zumar: 10).
Jika
terpaksa harus ada kesedihan itu, mungkin karena anak, harta, penyakit, atau
musibah yang telah ditetapkan Allah SWT, maka jangan melewati 10 menit. Sebab,
lemparkanlah kesedihan itu jauh dari diri anda, dan hadirkan perasaan positif
dan kenangan-kenangan indah yang pernah anda alami mengelilingi fikiran anda.
Niscaya
perasaan gelisah dan galau yang sebelumnya anda alami akan berubah kembali
menjadi perasaan positif, dimana anda membanyangkan momen-momen bahagia bersama
orang yang anda cintai. Singkatnya, jangan biarkan kesedihan itu menyesakkan
nafas Anda, berusahalah membebaskan diri darinya.
Kedua, Anda hanya memiliki saat
dimana anda sekarang ini hidup
Iya,
hidup ini tidak lama, kata Rosul, kita cuman mampir singgah seperti seorang
musafir, lalu pergi lagi melanjutkan perjalanan. Maka, hiduplah seperti untuk
hari ini saja, hiduplah dan nikmatilah seakan ini adalah akhir kehidupan anda.
Ini
bukan berarti tidak perlu mempunyai angan-angan jauh ke masa depan, atau sebuah
perencanaan. Tapi, maksudnya adalah saat anda melakukan sesuatu, lakukanlah
dengan segenap diri anda, dan segenap perasaan anda. Maka anda akan menemukan
bahagia.
Ketiga, Kelilingi diri anda dengan
orang-orang sholih.
Jangan
bersahbat kecuali dengan orang-orang yang bermanfaat. Karena manusia yang negatif,
memiliki prilaku yang keji. Sosok seperti ini tidak akan memberikan faedah
untuk anda, dan malah akan semakin memperburuk suasana.
Maka
bertemanlah dengan mereka yang sholih, karena mereka sumber dari banyak hikmah,
dan faedah yang akan memberikan kecerahan bagi hidup anda, dan semakin menambah
kesholihan anda kepada Allah SWT.
Nabi
kita, Muhammad SAW pernah bersabda : “Seseorang itu tergantung pada agama
sehabatnya, maka hendaklah setiap dari kalian memperhatikan dengan siapa yang
ia bersahabat.” (HR. Abu Dawud, dihasankan oleh al-Albany).
Oleh : Riza Ahmad Zain
Referensi
: Buku Selamat Tinggal Kesedihan, kaya Muhammad Alu Zughair ‘Abdul Latif.