Selasa, 17 November 2015

Feature Perjalanan

Arjuna Punya Cerita


Hello guys, ketemu lagi dengan saya. Mas packer yang akan membagi pengalaman-pengalaman menarik kepada para adventurer. Oke kali ini saya mau bagi pengalaman menarik saya di Gunung Arjuno. Cekidot....
Nah, sebelum itu para adventurer harus tahu terlebih dahulu, apa saja kemistisan-kemistisan yang ada di Gunung Arjuno. Yang paling diwaspadahi atau istilahnya yang paling serem itu ada di lembah kidang. You know what ? disana itu banyak kejadian-kejadian yang aneh serta membuat bulu kuduk  pada berdiri. 

Ternyata, menurut mitos yang ada......

Yang pertama di alas lali jiwo
Sebelum mencapai puncak gunung Arjuno, terdapat tempat yang disebut masyarakat sebagai Alas Lali Jiwo atau berarti hutan lupa diri. Menurut kepercayaan setempat, orang yang mempunyai niat jahat, jika melewati hutan tersebut akan tersesat dan lupa diri. Menurut ahli spiritual, daerah tersebut memang banyak dihuni para jin. Para pendaki kadang sering mendengar suara gamelan lalu menghilang. Konon pendaki tersebut dikawinkan dengan bangsa jin daerah tersebut.

Menurut mitos, para pendaki juga tidak boleh melanggar beberapa larangan, seperti pendaki tidak boleh berjumlah ganjil, tidak boleh memakai baju merah, dan tidak merusak situs situs petilasan yang tersebar di area pendakian gunung Arjuno.

Kedua, pasar dieng
Diwilayah pendakian puncak Gunung Arjuno, dipercaya terdapat pasar dieng atau disebut pasar hantu. Di area Pasa Dieng tersebut terdapat makam pendaki yang mati diarea tersebut. Wilayahnya yang datar dan luas merupakan areal yang cocok dijadikan pasar. Konon, pernah ada pendaki yang membuka tenda diwilayah Pasar Dieng tersebut untuk bermalam sebelum menuju puncak.

Pada malam hari, ia dikejutkan dengan suara ramai diluar tendanya, dan ia melihat sebuah pasar yang sangat ramai. Pendaki terebut dikabarkan berkeliling pasar dan membeli sebuah jaket lalu ia kembali ke tenda. Keesokan harinya saat bangun pagi wilayah sekitar tendanya sepi dan tidak ada orang satupun dan tidak ada bekas bekas pasar. Jaket yang dibelinya masih ada dan uang kembaliannya berubah menjadi daun.

Dan masih banyak lagi cerita horor yang ada di Gunung Arjuno..makannya sebelum naik gunung, usahakan niat yang baik, izin sama orang tua, tidak melakukan hal yang aneh-anhe dan selalu berdoa, berdzikir dimanapun kita berada.

Well, sekarang waktunya saya basa basi, ceritain pengalaman saya waktu muncak ke Arjuno. Saya beranggotakan 8 cowo dan 2 cewe, semuanya teman saya, dan saya akrab dengan mereka. Sebelumnya ada 1 cewe yang belum pernah sama sekali merasakan sensasi mendaki gunung, sebut saja namanya shanaz, dia pengen banget naik gunung karena tertarik dengan foto foto teman nya yang ngambil view dipegunungan. Nah, maka dari itu dia ngebet banget bisa mendaki gunung sembari merasakan keindahaannya.

Perjalanan ini dimulai dari  pos perizinan, ente tahu lah. Apa saja yang harus disetorkan kepada petugas gunung, KTP & beberapa lembar uang. Setelah uda pada beres, waktunya cuss mendaki. Rencana nya pengen menuhin botol air di pos 1 atau yang lebih akrab di kenal dengan sebutan pos pet bocor, sambil nyemil nyemil cantik sembari aklimatasi tubuh pada lingkungan. Setelah sampe pos satu, anggota kami segera mengisi botol botol yang pada kosong, setelah terisi, cuus berangkat menuju pos 2, jarak tempuhnya sekitar 2-3 jam. 

Tiba tiba kabut datang, membawa berita bahwa hujan akan menerjang, and..turunlah hujan deras itu, anggota kami segera mengambil ponco di dalam keril, lalu memakainya. Dan sampailah kami beberapa menit kemudian, niatnya mampir ke warung sambil ngopi ngopi dulu, tapi kenyataanya berbeda. Kuota terbatas, jadi kami berteduh di luar warung sambil kehujanan...mending menderita gara gara jomblo dari pada menderita keujanan, eh. Kan baper..wkwk

And, setelah menunggu 2 jam akhirnya ujan reda. Bergegaslah kami membangun tenda tenda. Setelah berdiri kokoh waktunya masak memasak, kita serahkan kepada ahlinya, si Riza. Soalnya dia yang paling banyak pengalamannya, katanya. Oke, time to dinner guys..mendekat mendekat. Kita merasakan kebersamaan yang indah, saling berbagi kepada sesama itu, so beautifull and so happiness. Welldone manisnya sampe ngena kehati..apalagi ditemenin sama bidadari.. wehehe

Tanggal, 23 mei 2015. Pukul 17:55. Time to pray. Mereka bergegas mengambil air wudhu dan menunaikan sholat magrib. Yang bikin speechless itu airnya, so cool. Kata pak ustad, “Bertaqwalah kalian dimanapun kalian berada.” So, the conclution is..kita harus tetap menjalankan ibadah kepada Tuhan YME dimana pun kita berada, begitu juga saat diatas Gunung.

Gunung sejatinya juga milik Tuhan, juga milik kita semua yang menikmatinya. Maka kita juga harus menjaganya. Nah kalo hidup kita udah tergantung pada gunung, lalu, kenapa masih banyak pendaki yang buang sampah di atas gunung. Kalo dipikir-pikir, bodoh banget gitu. Sama aja begini, beli Aqua tapi dibuat cuci tangan. Musproh gituloh. Yang saya tahu, kebanyakan pendaki yang nyampah itu ibarat sampahnya sendiri, basi tau nggak ? 

Iyaah, kita kembali ke lemptop, kata mas tukul. Setelah pada beribadah. Enaknya ngopi sambil nyemil-nyemil, tapii...logistik kok gak ada ya ? kita kekurangan snack deh,,jadi apapun itu yang bisa dimakan, makan saja, barang yang gak enak bisa jadi enak digunung. Gak percaya ? cobain aja.

Suddenly, malam semakin petang, bulan kembali bersinar, dan saya kok masih menjomblo ya ? wehehe becanda..baper baper...:) Kita kembali ke alam tenda masing-masing.
Dan tibalah sunrise yang ditunggu-tunggu sepanjang hari, pukul 05:03, kita bangun menikmati indahnya sunrise kala itu di pos 2, mataharinya muncul dari peraduan. Setelah asik dan kebawa perasaan, kita tak lupa untuk menunaikan kewajiban sholat subuh..anak pondok ko. Eh,,

Tanggal, 24 Mei 2015 kami memlulai hari melanjutkan perjalanan yang masih jauh dan panjang, berat dan susah. Ini masih hari pertama, jangan dibuat terlena. Dan akhirnya kami pun melanjutkan perjalanan menuju pos 3 / Lembah kidang. Perjalanan yang akan kami tempuh cukup lama, sekitar 4-5 jam berjalan.  Setelah segala kebutuhan sudah terpenuhi, termasuk perut,,yuuk mari kita lanjutkan perjalanan ini.
 
Dimulai dari pos 2, pukul 08:00 kira-kira. 


Kaki kaki kita melangkah, menapaki bebatuan yang tersusun diatas tanah gersang, berjalan berbaris seperti bebek digembala...kami memulai perjalanan hari ke dua. Ini ceritanya agak mendarmatisir, salah satu teman kami ada yang sakit men, paraah..saat anggota sudah pada diatas, dia, sebut saja namanya Fulan masih dibelakang bersama teman kami yang bernama, sebut saja kiply. Nah ceritanya si kiply ini nemenin si fulan ngejar anak-anak dan ketemuan di pos 3. Tapi ditengah perjalanan kaki si fulan tiba-tiba tidak bisa digerakkan, mati rasa katanya.

Lalu si fulan bilang; udah pli ente duluan aku balik aja,,si kiply sih iya iya in aja. Melihat kondisi si fulan seperti itu, kiply merasa kasian. Yaah, akhirnya si kiply pun dengan berat meninggalkan si fulan. Dan menjemput anggota yang lain di atas. Setelah sudah terkumpul semua anggota, yang kini berjumlah 9 orang ilang satu karena sakit. Akhirnya kita sepakat meninggalkan si fulan untuk melanjutkan perjalanan ke atas menuju pos 3.

So, kita akhirnya nyampe di pos 3. Pukul 13:00 kira-kira. Di sono ternyata ada warung men, kaga mikir lama nih orang langsung pesen mie instan 2 mangkok, busyyeeet,,sebut saja namanya Angga. Emang sih, ni anak doyan banget makan,,pantes badannya gede kaga munafik sama makannya. Whehehe,,peace bro.

Setelah ngisi energi di warung itu, para anggota mau lanjut ke pos Lembah kidang, lembah kidang ada dua bro, yang pertama yang ada sumber airnya, tapi yang kedua kaga ada..kita sepakat mau ke lembah kidang yang pertama saja. Hidup tanpa air itu rasanya hampa bro...ibarat makan bakso tanpa sambel, hambar..hahaha.

Yap, saatnya berjalan menuju pos lembah kidang, perjalanannya sih kaga lama, cuman sebentar, sekitar 20 menit aje. Sebentar kan ? iyaah...sebentar. dan kami pun sampai di sana. Ternyata tempatnya kecil, dan sudah banyak yang mendirikan tenda, kita mencari cari tempat yang strategis untuk mendirikan tenda, keburu peteng mataharinya kaga kelihatan, akhirnya kita bergotong royog mendirikan tenda. Di gunung, semua jadi sodara..juga kita semua sama, kaga ada strata sosial disana..bah elu anak presiden, anak dokter, anak tukan urut, ataupun anak anakan..wehehe kaga ngurus. Kita semua sama disana.

So, kaga usah sok jadi orang. Sok sok an kaga di temenin mau lu ? sendirian digunung, wahaha...gpp sih kan masih ada temennya, genderuwo..wehehe horor horor..oiya tau tau tenda sudah berdiri. Dan acara masak memasak pun dimulai.

Setelah makan malam terselenggara, berkat kerja keras kita bersama..saatnya kita menyembah, mengingat hari semakin malam dan dingin, taulah ente,,dinginnya itu sampe merasuk ke tulang..kalo ibarat cewe nih, cintanya itu sampe kebawa mati. Ah, baper amat jadi orang, wehehe..tapi beneran bermalam di lembah kidang memang menawarkan sensasi dingin yang gak biasa.

Dan kejadian yang tak terduuga pun terjadi, tau apa ? Ujaan men...gila, tiba-tiba aja nyamber nih ujan, udah dingin, ujan lagi..tapi itu sudah rencana Tuhan, kita mah bisa apa coba ? ya saatnya berteduh di dalem tenda atuh, sambil berdesak ria, biar rada angetan. Wehehe...ada hal yang tak kami duga sebelumnya, tenda kami bocor, ada genangan air di dalam tenda, Allaah...betapa berat ujian yang engkau beri, kami kedinginan...

Ceritanya, tenda cewe yang kebocoran, akhirnya penduduk nya diungsikan sementara di tenda pusat..demi menjaga nama baik dan agar tidak timbul fitnah, yang katanya lebih kejam dari pembunhan...kami sepakat untuk terjaga sampe ujan reda. Dibuat ngobrol aja sampe kebawa suasana, jadinya pada ngantuk semua..tapi, rasa ngantuk itu tidak semulus kaki julia perez jeh, eh. Maksud nya kaga bisa dibuat tidur walaupun ngantuk, mungkin karena suhu sangat dingin.

Setelah ngobrol ngalor ngidul gak jelas, akhirnya ujan reda. Kita mencoba untuk menguras air genangan yang ada didalam tenda cewe. Dan walhasil, kelar juga. Walaupun sambil menahan rasa dingin yang luar biasa, kami rela whehe....sekitar pukul 00:00 kami semua baru bisa PW ditenda masing-masing.

Dari malam yang panjang dan melelahkan, batin juga fikiran. Pagi pun datang membawa mentari untuk menghangatkan badan..pukul 05:23 kami menunaikan sholat subuh. Kemudian kamis segera menyiapkan peralatan masak, untuk membuat menu andalan di gunung. Tahu  nggak apa ? ya mie instan lah..apalagi ?...

Tanggal 25 Mei 2015. Agenda hari ini adalah summit, muncak bro...rugi banget gituloh kalo ndak sekalian muncak. Hari itu suasana cerah berawan, membuka harapan baru untuk sampai ke puncak arjuno yang diimpikan bersama. Ceritanya pada semangat muncak ini.

Sebelum itu, salah dua anggota kita ,menyatakan gugur..eh gugur kaya dimedan perang aja.wehehe...sebut saja namanya opek dan bang rijal, kedua teman kita ini merasa sudah tidak bisa melanjutkan perjalanan kepuncak, mereka memutuskan untuk kembali ke rumah masing masing, dan mau tidak mau, kita pun juga harus merelakannya,,ya toh..dan mereka pun kembali..setelah memberi support kepada anggota lain untuk meneruskan ke puncak.

Tauk nggaak ada apa setelah teman kami gugur dua orang dan menyisahkan 7 ekor, eh salah ya..7 orang maksudnya, ceritanya begini..jadi, kita meriview salah seorang yang sedari pertama sudah gugur, tau siapa ? yap tepat banget..si Fulan..

Ketika si opek dan bang rijal ini kembali, mereka menemukan seseorang yang tergeletak dan berbaring dipinggir jalan..setelah selidik demi selidik, ternyata itu orang adalah si fulan, jadi bisa disimpulkan bahwa, si fulan sudah berada di pinggir jalan antara pos 2 dan 3 dari kemarin..busyeettt,,,kasian amat si fulan. Kata si fulan : saya sduah tidak bisa berjalan, kedua kaki ini sudah tidak mampu digerakkan sama sekali, jadi selama seharian di sini menunggu hartop / sejenis jeep..tapi hartop kaga juga lewat. 

Dan masalah fulan pun berakhir....dengan teragisnya dan mengena hingga ke hatinya. Hendaknya ini menjadi pelajaran berharga, atas sebuah rencana yang tidak kita pernah duga sebelumnya. Bahwa rencana Tuhan YME lah sebaik baik rencana. 

Lagi lagi kerja team dan sikap keterbukaan yang menjadi penentu segala rencana itu akan baik baik saja ataupun membawa bencana, serta keterlibatan Allah dalam stiap doa yang akan bisa mengubah ketidak mungkinan manusia.

Kepada Fulan, kami semua meminta maaf sebesar-besarnya..semoga dirimu melapangkan dada untuk kami. Amin...


Nah, setelah udah pada kelar ngisi perut, kini waktunya untuk mulai melangkah sehasta demi sehasta menuju puncak Arjuno bro..perjalanan ini sekitar 6 jam an dari pos lembah kidang. Sekarang pukul 08:00, kami berkumpul untuk berdoa bersama agar tiada halangan didalam perjalanan. 

And finally, kami bahu membahu, saling ulurkan tangan untuk menuju puncak, kami lelah, mengingat track yang disuguhkan sangat menantang dan berat. Kuncinya adalah team work, hilangkan rasa individualisme, hilangkan egoisitas..karena kita tidak bisa apa apa tanpa bantuan orang lain di sini.


Akhirnya penantian panjang itu telah berakhir, kami berhasil menaklukan Gunung arjuno dengan hebat, walapun ketiga teman kami belum bisa menyusul. Tapi suatu saat kita selesaikan bersama puncak 

Arjuno ini kembali, teruntuk : Fulan (Bima), Bang Rijal dan Opek. Jika saja kami kembali dari puncak sebelum pukul 03:00 kami tidak akan terlambat kembali sebelum petang. Itu rencananya. Tapi berhubung waktu dipuncak pada sibuk poto2 sampe kagak ngerti waktu. Maka tau sendiri akibatnya..kita balik ke tenda kemalaman, dan apesnya juga kita tidak membawa headlamp satu pun. 


Kebayang kan rasanya itu gimana ?
Dan tibalah saat itu di basecamp dengan rasa degdegan dan risau. Betapa alam tidak bisa diajak kompromi jika sudah tiba waktunya untuk beraksi. Sebagai pelajaran untuk kami bahwa time manajemen itu sangat penting dan tidak bisa diacuhkan begitu saja. Jika saja kita sudah kembali dari jam 3 sore tadi, maka kejadiannya tidak akan seserem ini.

Kemudian teamwork/kerjasama team. Kita seharusnya tidak saling meninggalkan satu sama lain, lan leader harus bersikap bijak pada waktu-waktu urgen seperti ini. Kita seharusnya saling menjaga dan meninggalkan egois kita untuk menjadi sok kuat. Apalah arti sok kuat jika itu tiada manfaat. Apalagi waktu itu kita membawa anggota cewek, bidadari semua..weleeh,,,dan berakhir sudah perjalanan yang memakan 4 hari penuh ini, semoga menjadi pelajaran kepada semua bahwa gunung bukan tempat untuk sekedar mencari kesenangan belaka. Namun dibalik keindahannya tersimpan mahluk-makluk diluar alam kita.


Juga bukan sekedar untuk mencari sensasi foto indah, namun untuk ditadabburi dan direnungi bahwa ciptaan Tuhan YME ini amat indah dan mempesona.

Trimakasih teruntuk : Angga (Leader), Aziz (Penjaga wanita), Hasan (Si setrong dari gua china), Riza (polos), Opek (chef), Bima (fulan), Ais (cowok penghibur alias kiply), Bang Rijal (Dewasa), Shanaz, dan Bella (bidadari Kita). wehee..:D

Supported by :
Rei Outdoor gear
Eiger Passion for Advanture
Rezpacker Indonesia