Arjuna Punya Cerita
Hello guys,
ketemu lagi dengan saya. Mas packer yang akan membagi pengalaman-pengalaman
menarik kepada para adventurer. Oke kali ini saya mau bagi pengalaman menarik
saya di Gunung Arjuno. Cekidot....
Nah, sebelum itu
para adventurer harus tahu terlebih dahulu, apa saja kemistisan-kemistisan yang
ada di Gunung Arjuno. Yang paling diwaspadahi atau istilahnya yang paling serem
itu ada di lembah kidang. You know what ? disana itu banyak kejadian-kejadian
yang aneh serta membuat bulu kuduk pada
berdiri.
Ternyata,
menurut mitos yang ada......
Yang pertama di alas lali jiwo
Sebelum mencapai puncak gunung Arjuno, terdapat
tempat yang disebut masyarakat sebagai Alas Lali Jiwo atau berarti hutan lupa
diri. Menurut kepercayaan setempat, orang yang mempunyai niat jahat, jika
melewati hutan tersebut akan tersesat dan lupa diri. Menurut ahli spiritual,
daerah tersebut memang banyak dihuni para jin. Para pendaki kadang sering
mendengar suara gamelan lalu menghilang. Konon pendaki tersebut dikawinkan
dengan bangsa jin daerah tersebut.
Menurut mitos, para pendaki juga tidak boleh
melanggar beberapa larangan, seperti pendaki tidak boleh berjumlah ganjil,
tidak boleh memakai baju merah, dan tidak merusak situs situs petilasan yang
tersebar di area pendakian gunung Arjuno.
Kedua, pasar dieng
Diwilayah pendakian puncak Gunung Arjuno, dipercaya
terdapat pasar dieng atau disebut pasar hantu. Di area Pasa Dieng tersebut
terdapat makam pendaki yang mati diarea tersebut. Wilayahnya yang datar dan
luas merupakan areal yang cocok dijadikan pasar. Konon, pernah ada pendaki yang
membuka tenda diwilayah Pasar Dieng tersebut untuk bermalam sebelum menuju
puncak.
Pada malam hari, ia dikejutkan dengan suara ramai
diluar tendanya, dan ia melihat sebuah pasar yang sangat ramai. Pendaki terebut
dikabarkan berkeliling pasar dan membeli sebuah jaket lalu ia kembali ke tenda.
Keesokan harinya saat bangun pagi wilayah sekitar tendanya sepi dan tidak ada
orang satupun dan tidak ada bekas bekas pasar. Jaket yang dibelinya masih ada
dan uang kembaliannya berubah menjadi daun.
Dan masih banyak
lagi cerita horor yang ada di Gunung Arjuno..makannya sebelum naik gunung,
usahakan niat yang baik, izin sama orang tua, tidak melakukan hal yang
aneh-anhe dan selalu berdoa, berdzikir dimanapun kita berada.
Well, sekarang waktunya
saya basa basi, ceritain pengalaman saya waktu muncak ke Arjuno. Saya
beranggotakan 8 cowo dan 2 cewe, semuanya teman saya, dan saya akrab dengan
mereka. Sebelumnya ada 1 cewe yang belum pernah sama sekali merasakan sensasi
mendaki gunung, sebut saja namanya shanaz, dia pengen banget naik gunung karena
tertarik dengan foto foto teman nya yang ngambil view dipegunungan. Nah, maka
dari itu dia ngebet banget bisa mendaki gunung sembari merasakan keindahaannya.
Perjalanan ini
dimulai dari pos perizinan, ente tahu
lah. Apa saja yang harus disetorkan kepada petugas gunung, KTP & beberapa
lembar uang. Setelah uda pada beres, waktunya cuss mendaki. Rencana nya pengen menuhin
botol air di pos 1 atau yang lebih akrab di kenal dengan sebutan pos pet bocor,
sambil nyemil nyemil cantik sembari aklimatasi tubuh pada lingkungan. Setelah
sampe pos satu, anggota kami segera mengisi botol botol yang pada kosong,
setelah terisi, cuus berangkat menuju pos 2, jarak tempuhnya sekitar 2-3 jam.
Tiba tiba kabut
datang, membawa berita bahwa hujan akan menerjang, and..turunlah hujan deras
itu, anggota kami segera mengambil ponco di dalam keril, lalu memakainya. Dan
sampailah kami beberapa menit kemudian, niatnya mampir ke warung sambil ngopi
ngopi dulu, tapi kenyataanya berbeda. Kuota terbatas, jadi kami berteduh di
luar warung sambil kehujanan...mending menderita gara gara jomblo dari pada
menderita keujanan, eh. Kan baper..wkwk
And, setelah
menunggu 2 jam akhirnya ujan reda. Bergegaslah kami membangun tenda tenda.
Setelah berdiri kokoh waktunya masak memasak, kita serahkan kepada ahlinya, si
Riza. Soalnya dia yang paling banyak pengalamannya, katanya. Oke, time to
dinner guys..mendekat mendekat. Kita merasakan kebersamaan yang indah, saling
berbagi kepada sesama itu, so beautifull and so happiness. Welldone manisnya
sampe ngena kehati..apalagi ditemenin sama bidadari.. wehehe
Tanggal, 23 mei
2015. Pukul 17:55. Time to pray. Mereka bergegas mengambil air wudhu dan menunaikan
sholat magrib. Yang bikin speechless itu airnya, so cool. Kata pak ustad,
“Bertaqwalah kalian dimanapun kalian berada.” So, the conclution is..kita harus
tetap menjalankan ibadah kepada Tuhan YME dimana pun kita berada, begitu juga
saat diatas Gunung.
Gunung sejatinya
juga milik Tuhan, juga milik kita semua yang menikmatinya. Maka kita juga harus
menjaganya. Nah kalo hidup kita udah tergantung pada gunung, lalu, kenapa masih
banyak pendaki yang buang sampah di atas gunung. Kalo dipikir-pikir, bodoh
banget gitu. Sama aja begini, beli Aqua tapi dibuat cuci tangan. Musproh gituloh.
Yang saya tahu, kebanyakan pendaki yang nyampah itu ibarat sampahnya sendiri,
basi tau nggak ?
Iyaah, kita
kembali ke lemptop, kata mas tukul. Setelah pada beribadah. Enaknya ngopi
sambil nyemil-nyemil, tapii...logistik kok gak ada ya ? kita kekurangan snack deh,,jadi
apapun itu yang bisa dimakan, makan saja, barang yang gak enak bisa jadi enak
digunung. Gak percaya ? cobain aja.
Suddenly, malam
semakin petang, bulan kembali bersinar, dan saya kok masih menjomblo ya ?
wehehe becanda..baper baper...:) Kita kembali ke alam tenda masing-masing.
Dan
tibalah sunrise yang ditunggu-tunggu sepanjang hari, pukul 05:03, kita bangun
menikmati indahnya sunrise kala itu di pos 2, mataharinya muncul dari peraduan.
Setelah asik dan kebawa perasaan, kita tak lupa untuk menunaikan kewajiban sholat
subuh..anak pondok ko. Eh,,
Tanggal, 24 Mei 2015 kami memlulai hari melanjutkan perjalanan yang masih jauh dan panjang, berat
dan susah. Ini masih hari pertama, jangan dibuat terlena. Dan akhirnya kami pun
melanjutkan perjalanan menuju pos 3 / Lembah kidang. Perjalanan yang akan kami
tempuh cukup lama, sekitar 4-5 jam berjalan. Setelah segala kebutuhan sudah terpenuhi,
termasuk perut,,yuuk mari kita lanjutkan perjalanan ini.
Dimulai dari pos
2, pukul 08:00 kira-kira.
Kaki kaki kita melangkah, menapaki bebatuan yang
tersusun diatas tanah gersang, berjalan berbaris seperti bebek digembala...kami
memulai perjalanan hari ke dua. Ini ceritanya agak mendarmatisir, salah satu
teman kami ada yang sakit men, paraah..saat anggota sudah pada diatas, dia,
sebut saja namanya Fulan masih dibelakang bersama teman kami yang bernama,
sebut saja kiply. Nah ceritanya si kiply ini nemenin si fulan ngejar anak-anak dan
ketemuan di pos 3. Tapi ditengah perjalanan kaki si fulan tiba-tiba tidak bisa
digerakkan, mati rasa katanya.
Lalu si fulan
bilang; udah pli ente duluan aku balik aja,,si kiply sih iya iya in aja.
Melihat kondisi si fulan seperti itu, kiply merasa kasian. Yaah, akhirnya si
kiply pun dengan berat meninggalkan si fulan. Dan menjemput anggota yang lain
di atas. Setelah sudah terkumpul semua anggota, yang kini berjumlah 9 orang
ilang satu karena sakit. Akhirnya kita sepakat meninggalkan si fulan untuk
melanjutkan perjalanan ke atas menuju pos 3.
So, kita
akhirnya nyampe di pos 3. Pukul 13:00 kira-kira. Di sono ternyata ada warung
men, kaga mikir lama nih orang langsung pesen mie instan 2 mangkok,
busyyeeet,,sebut saja namanya Angga. Emang sih, ni anak doyan banget
makan,,pantes badannya gede kaga munafik sama makannya. Whehehe,,peace bro.
Setelah ngisi
energi di warung itu, para anggota mau lanjut ke pos Lembah kidang, lembah
kidang ada dua bro, yang pertama yang ada sumber airnya, tapi yang kedua kaga
ada..kita sepakat mau ke lembah kidang yang pertama saja. Hidup tanpa air itu
rasanya hampa bro...ibarat makan bakso tanpa sambel, hambar..hahaha.
Yap, saatnya
berjalan menuju pos lembah kidang, perjalanannya sih kaga lama, cuman sebentar,
sekitar 20 menit aje. Sebentar kan ? iyaah...sebentar. dan kami pun sampai di
sana. Ternyata tempatnya kecil, dan sudah banyak yang mendirikan tenda, kita
mencari cari tempat yang strategis untuk mendirikan tenda, keburu peteng mataharinya
kaga kelihatan, akhirnya kita bergotong royog mendirikan tenda. Di gunung,
semua jadi sodara..juga kita semua sama, kaga ada strata sosial disana..bah elu
anak presiden, anak dokter, anak tukan urut, ataupun anak anakan..wehehe kaga
ngurus. Kita semua sama disana.
So, kaga usah
sok jadi orang. Sok sok an kaga di temenin mau lu ? sendirian digunung,
wahaha...gpp sih kan masih ada temennya, genderuwo..wehehe horor horor..oiya
tau tau tenda sudah berdiri. Dan acara masak memasak pun dimulai.
Setelah makan
malam terselenggara, berkat kerja keras kita bersama..saatnya kita menyembah,
mengingat hari semakin malam dan dingin, taulah ente,,dinginnya itu sampe
merasuk ke tulang..kalo ibarat cewe nih, cintanya itu sampe kebawa mati. Ah,
baper amat jadi orang, wehehe..tapi beneran bermalam di lembah kidang memang
menawarkan sensasi dingin yang gak biasa.
Dan kejadian
yang tak terduuga pun terjadi, tau apa ? Ujaan men...gila, tiba-tiba aja
nyamber nih ujan, udah dingin, ujan lagi..tapi itu sudah rencana Tuhan, kita
mah bisa apa coba ? ya saatnya berteduh di dalem tenda atuh, sambil berdesak
ria, biar rada angetan. Wehehe...ada hal yang tak kami duga sebelumnya, tenda
kami bocor, ada genangan air di dalam tenda, Allaah...betapa berat ujian yang
engkau beri, kami kedinginan...
Ceritanya, tenda
cewe yang kebocoran, akhirnya penduduk nya diungsikan sementara di tenda
pusat..demi menjaga nama baik dan agar tidak timbul fitnah, yang katanya lebih
kejam dari pembunhan...kami sepakat untuk terjaga sampe ujan reda. Dibuat ngobrol
aja sampe kebawa suasana, jadinya pada ngantuk semua..tapi, rasa ngantuk itu
tidak semulus kaki julia perez jeh, eh. Maksud nya kaga bisa dibuat tidur
walaupun ngantuk, mungkin karena suhu sangat dingin.
Setelah
ngobrol ngalor ngidul gak jelas, akhirnya ujan reda. Kita mencoba untuk menguras
air genangan yang ada didalam tenda cewe. Dan walhasil, kelar juga. Walaupun sambil
menahan rasa dingin yang luar biasa, kami rela whehe....sekitar pukul 00:00
kami semua baru bisa PW ditenda masing-masing.
Dari malam yang
panjang dan melelahkan, batin juga fikiran. Pagi pun datang membawa mentari
untuk menghangatkan badan..pukul 05:23 kami menunaikan sholat subuh. Kemudian
kamis segera menyiapkan peralatan masak, untuk membuat menu andalan di gunung.
Tahu nggak apa ? ya mie instan
lah..apalagi ?...
Tanggal 25 Mei 2015. Agenda hari ini adalah summit, muncak
bro...rugi banget gituloh kalo ndak sekalian muncak. Hari itu suasana cerah
berawan, membuka harapan baru untuk sampai ke puncak arjuno yang diimpikan
bersama. Ceritanya pada semangat muncak ini.
Sebelum itu,
salah dua anggota kita ,menyatakan gugur..eh gugur kaya dimedan perang
aja.wehehe...sebut saja namanya opek dan bang rijal, kedua teman kita ini
merasa sudah tidak bisa melanjutkan perjalanan kepuncak, mereka memutuskan
untuk kembali ke rumah masing masing, dan mau tidak mau, kita pun juga harus
merelakannya,,ya toh..dan mereka pun kembali..setelah memberi support kepada
anggota lain untuk meneruskan ke puncak.
Tauk nggaak ada
apa setelah teman kami gugur dua orang dan menyisahkan 7 ekor, eh salah ya..7 orang
maksudnya, ceritanya begini..jadi, kita meriview salah seorang yang sedari
pertama sudah gugur, tau siapa ? yap tepat banget..si Fulan..
Ketika si opek
dan bang rijal ini kembali, mereka menemukan seseorang yang tergeletak dan
berbaring dipinggir jalan..setelah selidik demi selidik, ternyata itu orang
adalah si fulan, jadi bisa disimpulkan bahwa, si fulan sudah berada di pinggir
jalan antara pos 2 dan 3 dari kemarin..busyeettt,,,kasian amat si fulan. Kata
si fulan : saya sduah tidak bisa berjalan, kedua kaki ini sudah tidak mampu
digerakkan sama sekali, jadi selama seharian di sini menunggu hartop / sejenis
jeep..tapi hartop kaga juga lewat.
Dan masalah
fulan pun berakhir....dengan teragisnya dan mengena hingga ke hatinya.
Hendaknya ini menjadi pelajaran berharga, atas sebuah rencana yang tidak kita
pernah duga sebelumnya. Bahwa rencana Tuhan YME lah sebaik baik rencana.
Lagi lagi kerja
team dan sikap keterbukaan yang menjadi penentu segala rencana itu akan baik
baik saja ataupun membawa bencana, serta keterlibatan Allah dalam stiap doa
yang akan bisa mengubah ketidak mungkinan manusia.
Kepada Fulan,
kami semua meminta maaf sebesar-besarnya..semoga dirimu melapangkan dada untuk
kami. Amin...
Nah, setelah udah
pada kelar ngisi perut, kini waktunya untuk mulai melangkah sehasta demi
sehasta menuju puncak Arjuno bro..perjalanan ini sekitar 6 jam an dari pos
lembah kidang. Sekarang pukul 08:00, kami berkumpul untuk berdoa bersama agar
tiada halangan didalam perjalanan.
And
finally, kami bahu membahu, saling ulurkan tangan untuk menuju puncak, kami
lelah, mengingat track yang disuguhkan sangat menantang dan berat. Kuncinya
adalah team work, hilangkan rasa individualisme, hilangkan egoisitas..karena
kita tidak bisa apa apa tanpa bantuan orang lain di sini.
Akhirnya
penantian panjang itu telah berakhir, kami berhasil menaklukan Gunung arjuno
dengan hebat, walapun ketiga teman kami belum bisa menyusul. Tapi suatu saat
kita selesaikan bersama puncak
Arjuno ini kembali, teruntuk : Fulan (Bima),
Bang Rijal dan Opek. Jika saja kami kembali
dari puncak sebelum pukul 03:00 kami tidak akan terlambat kembali sebelum
petang. Itu rencananya. Tapi berhubung waktu dipuncak pada sibuk poto2 sampe
kagak ngerti waktu. Maka tau sendiri akibatnya..kita balik ke tenda kemalaman,
dan apesnya juga kita tidak membawa headlamp satu pun.
Kebayang kan rasanya itu
gimana ?
Dan tibalah saat
itu di basecamp dengan rasa degdegan dan risau. Betapa alam tidak bisa diajak
kompromi jika sudah tiba waktunya untuk beraksi. Sebagai pelajaran untuk kami
bahwa time manajemen itu sangat penting dan tidak bisa diacuhkan begitu saja.
Jika saja kita sudah kembali dari jam 3 sore tadi, maka kejadiannya tidak akan
seserem ini.
Kemudian
teamwork/kerjasama team. Kita seharusnya tidak saling meninggalkan satu sama
lain, lan leader harus bersikap bijak pada waktu-waktu urgen seperti ini. Kita
seharusnya saling menjaga dan meninggalkan egois kita untuk menjadi sok kuat. Apalah
arti sok kuat jika itu tiada manfaat. Apalagi waktu itu kita membawa anggota
cewek, bidadari semua..weleeh,,,dan
berakhir sudah perjalanan yang memakan 4 hari penuh ini, semoga menjadi
pelajaran kepada semua bahwa gunung bukan tempat untuk sekedar mencari
kesenangan belaka. Namun dibalik keindahannya tersimpan mahluk-makluk diluar
alam kita.
Juga bukan
sekedar untuk mencari sensasi foto indah, namun untuk ditadabburi dan direnungi
bahwa ciptaan Tuhan YME ini amat indah dan mempesona.
Trimakasih
teruntuk : Angga (Leader), Aziz (Penjaga wanita), Hasan (Si setrong dari gua china), Riza (polos), Opek (chef), Bima (fulan), Ais
(cowok penghibur alias kiply), Bang Rijal (Dewasa), Shanaz, dan Bella (bidadari Kita). wehee..:D
Supported by :
Rei
Outdoor gear
Eiger Passion for Advanture
Rezpacker Indonesia