UINSA Newsroom, Selasa(26/4/2016);
UIN Sunan Ampel Surabaya meresmikan gedung Twin Tower yang berlokasi di
Jalan A. Yani 117 Surabaya pada Selasa, 26 April 2016. Peresmian
dilakukan Presiden Islamic Development Bank (IDB), Dr Ahmad Mohamed Ali
Al Madani bersama Menteri Agama Republik Indonesia, Drs. H. Lukman Hakim Saifuddin,
dan Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya, Prof H. Abd A’la, M.Ag. Disaksikan
perwakilan Rektor dan Dekan UIN/IAIN/STAIN/PT dari seluruh Indonesia,
Direktur dan Kepala Kantor Bank di Jatim, civitas akademika UIN Sunan
Ampel, dan undangan lainnya.
Peresmian
Gedung Twin Tower ini merupakan agenda puncak rangkaian acara yang
telah digelar sejak 14 April 2016. Rangkaian kegiatan terbagi dalam
beragam lomba dan pengembangan akademik berupa seminar dan workshop.
Ditutup dengan acara Seminar dan Launching Centre For Teaching and Testing of Arabic
(CETTA) di Auditorium UIN Sunan Ampel Surabaya pada Rabu, 27 April
2016. Disamping itu, peresmian ini juga mengagendakan Seminar dalam
Rangkaian Roadshow Sidang Tahunan IDB ke-41, bertema ‘Enhancing Growth and Poverty Alleviation Trough Financial Inclusion’.
Kegiatan serupa yang juga merupakan rangkaian dari soft launching
menuju Peringatan UINSA Emas (Hari Jadi ) 50 Tahun diantaranya
peresmian Gedung Baru Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) pada 21 September
2015. Selanjutnya pada 28 Oktober 2015, digelar pula peresmian Gedung
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Disamping dua gedung fakultas tersebut,
total akan ada tujuh Gedung Fakultas yang akan dibangun. Termasuk sarana
Sport Center and Multipurpose, Gedung Serbaguna, Integrated Laboratory,
serta sarana dan prasarana lainnya.
Pembangunan
sarana dan prasarana akademik di UIN Sunan Ampel Surabaya tersebut
merupakan bagian dari proyek pengembangan dan perbaikan mutu UIN Sunan
Ampel Surabaya. Proyek ini adalah hasil kerjasama antara UIN Sunan Ampel
dengan IDB dalam proses transformasi UIN yang sebelumnya berstatus
Institut (IAIN).
Menara
kembar yang menjadi ikon baru UIN Sunan Ampel Surabaya ini dibangun
sebanyak Sembilan lantai di masing-masing menara (Twin A dan Twin B)
yang saling terhubung di lantai dua. Gedung Twin A merupakan sarana
Perkantoran Rektorat. Semenatara Gedung Twin B merupakan sarana
perkantoran dan Perkuliahan Pascasarjana.
Prof.
A’la mengatakan, pembenahan dalam berbagai aspek perlu dilakukan secara
berkelanjutan. Managemen pengelolaan diperkuat sejalan dengan
pengembangan sumber daya manusia. Sarana dan prasarana ditambah dan
diupayakan sesuai dengan tuntutan dan keperluan pembelajaran dan
pendidikan. “Proses pembenahan yang berkesinambungan itu seutuhnya
diarahkan pada visi lembaga untuk menjadi Universitas Ke-Islaman yang
unggul, kompetitif, dan bertaraf internasional,” ujar beliau.
Yang
tidak kalah penting, menurut Prof A’la, wujud fisik Gedung Twin Towers
tersebut juga merupakan gambaran paradigma keilmuan yang mendasari
penyelenggaraan pendidikan di UIN Sunan Ampel, Integrate Twin Towers.
Dasar keilmuan yang mengisyaratkan dua disiplin keilmuan, keagamaan dan
sains, sebagai entitas berbeda yang dikembangkan secara selaras untuk
tujuan hidup dan kebahagiaan hakiki umat manusia.
“Untuk
itu, civitas akademika UINSA diharapkan bahkan dituntut menjadi
intelektual yang memiliki kecerdasan dalam segala aspek, ahli di
bidangnya, memiliki keterampilan dan jiwa kewirausahaan yang kreatif dan
inovatif,” terang Prof A’la.
Sejalan dengan harapan yang dilambangkan dalam semboyan UINSA “Building Character Qualities For Smart, Pious, and Honourable Nation”.
“Kerja keras, komitmen, ketulusan memang menjadi satu-satunya pilihan
yang ada dihadapan kita. Kita tidak bisa lagi bernostalgia dengan masa
lalu. Kita harus mengharamkan diri untuk bekerja seadanya dan asal-asalan. Kita tidak mungkin lagi ber-comfort zone-ria. Selamat bekerja, semoga sukses dan berkah menyertai kita semua dan UINSA,” imbuh Prof A’la.
Hal
senada juga disampaikan Menag RI, bahwa bantuan pembangunan
infrastruktur yang digagas IDB terbukti memberi dampak yang luar biasa
bagi instansi. Dalam hal ini seperti meningkatkan citra instansi,
kepercayaan diri, serta tumbuhnya sense belonging pada
institusi. Namun, beliau juga mengingatkan, bangunan fisik tidak akan
berarti banyak tanpa diimbangi dengan peningkatan kemampuan akademik
yang terarah serta fokus dengan tugas akademisinya. “Tetap ingat
posisinya sebagai civitas akademika, bukan politika,” tutur Menag RI
disambut riuh peserta.
“Saya
berharap dengan semakin lengkapnya fasilitas sarana dan prasarana, kini
saatnya bergerak dan berbenah diri meningkatkan kualitas akademik untuk
menjadi yang terdepan di Indonesia bahkan dunia. Selamat atas launching.
Semoga mampu menjadi langkah lanjutan kearah World Class University,
sebagaimana yang kita cita-citakan bersama,” ujar Menag RI memungkasi
sambutan pada acara yang juga dihadiri Walikota Surabaya, Dr.(H.C.) Ir. Tri Rismaharini, M.T. (Nur/Humas)
Referensi: http://www.uinsby.ac.id/news/id/12511/menuju-world-class-university
0 komentar:
Posting Komentar