Senin, 13 Juni 2016

MENUJU WORLD CLASS UNIVERSITY


UINSA Newsroom, Selasa(26/4/2016); UIN Sunan Ampel Surabaya meresmikan gedung Twin Tower yang berlokasi di Jalan A. Yani 117 Surabaya pada Selasa, 26 April 2016. Peresmian dilakukan Presiden Islamic Development Bank (IDB), Dr Ahmad Mohamed Ali Al Madani bersama Menteri Agama Republik Indonesia, Drs. H. Lukman Hakim Saifuddin, dan Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya, Prof H. Abd A’la, M.Ag. Disaksikan perwakilan Rektor dan Dekan UIN/IAIN/STAIN/PT dari seluruh Indonesia, Direktur dan Kepala Kantor Bank di Jatim, civitas akademika UIN Sunan Ampel, dan undangan lainnya.

Peresmian Gedung Twin Tower ini merupakan agenda puncak rangkaian acara yang telah digelar sejak 14 April 2016. Rangkaian kegiatan terbagi dalam beragam lomba dan pengembangan akademik berupa seminar dan workshop. Ditutup dengan acara Seminar dan Launching Centre For Teaching and Testing of Arabic (CETTA) di Auditorium UIN Sunan Ampel Surabaya pada Rabu, 27 April 2016. Disamping itu, peresmian ini juga mengagendakan Seminar dalam Rangkaian Roadshow Sidang Tahunan IDB ke-41, bertema ‘Enhancing Growth and Poverty Alleviation Trough Financial Inclusion’.

Kegiatan serupa yang juga merupakan rangkaian dari soft launching menuju Peringatan UINSA Emas (Hari Jadi ) 50 Tahun diantaranya peresmian Gedung Baru Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) pada 21 September 2015. Selanjutnya pada 28 Oktober 2015, digelar pula peresmian Gedung Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Disamping dua gedung fakultas tersebut, total akan ada tujuh Gedung Fakultas yang akan dibangun. Termasuk sarana Sport Center and Multipurpose, Gedung Serbaguna, Integrated Laboratory, serta sarana dan prasarana lainnya.

Pembangunan sarana dan prasarana akademik di UIN Sunan Ampel Surabaya tersebut merupakan bagian dari proyek pengembangan dan perbaikan mutu UIN Sunan Ampel Surabaya. Proyek ini adalah hasil kerjasama antara UIN Sunan Ampel dengan IDB dalam proses transformasi UIN yang sebelumnya berstatus Institut (IAIN).

Menara kembar yang menjadi ikon baru UIN Sunan Ampel Surabaya ini dibangun sebanyak Sembilan lantai di masing-masing menara (Twin A dan Twin B) yang saling terhubung di lantai dua. Gedung Twin A merupakan sarana Perkantoran Rektorat. Semenatara Gedung Twin B merupakan sarana perkantoran dan Perkuliahan Pascasarjana.

Prof. A’la mengatakan, pembenahan dalam berbagai aspek perlu dilakukan secara berkelanjutan. Managemen pengelolaan diperkuat sejalan dengan pengembangan sumber daya manusia. Sarana dan prasarana ditambah dan diupayakan sesuai dengan tuntutan dan keperluan pembelajaran dan pendidikan. “Proses pembenahan yang berkesinambungan itu seutuhnya  diarahkan pada visi lembaga untuk menjadi Universitas Ke-Islaman yang unggul, kompetitif, dan bertaraf internasional,” ujar beliau.

Yang tidak kalah penting, menurut Prof A’la, wujud fisik Gedung Twin Towers tersebut juga merupakan gambaran paradigma keilmuan yang mendasari penyelenggaraan pendidikan di UIN Sunan Ampel, Integrate Twin Towers. Dasar keilmuan yang mengisyaratkan dua disiplin keilmuan, keagamaan dan sains, sebagai entitas berbeda yang dikembangkan secara selaras untuk tujuan hidup dan kebahagiaan hakiki umat manusia.

“Untuk itu, civitas akademika UINSA diharapkan bahkan dituntut menjadi intelektual yang memiliki kecerdasan dalam segala aspek, ahli di bidangnya, memiliki keterampilan dan jiwa kewirausahaan yang kreatif dan inovatif,” terang Prof A’la.

Sejalan dengan harapan yang dilambangkan dalam semboyan UINSA “Building Character Qualities For Smart, Pious, and Honourable Nation”. “Kerja keras, komitmen, ketulusan memang menjadi satu-satunya pilihan yang ada dihadapan kita. Kita tidak bisa lagi bernostalgia dengan masa lalu. Kita harus mengharamkan diri untuk bekerja seadanya dan asal-asalan. Kita tidak mungkin lagi ber-comfort zone-ria. Selamat bekerja, semoga sukses dan berkah menyertai kita semua dan UINSA,” imbuh Prof A’la.

Hal senada juga disampaikan Menag RI, bahwa bantuan pembangunan infrastruktur yang digagas IDB terbukti memberi dampak yang luar biasa bagi instansi. Dalam hal ini seperti meningkatkan citra instansi, kepercayaan diri, serta tumbuhnya sense belonging pada institusi. Namun, beliau juga mengingatkan, bangunan fisik tidak akan berarti banyak tanpa diimbangi dengan peningkatan kemampuan akademik yang terarah serta fokus dengan tugas akademisinya. “Tetap ingat posisinya sebagai civitas akademika, bukan politika,” tutur Menag RI disambut riuh peserta.

“Saya berharap dengan semakin lengkapnya fasilitas sarana dan prasarana, kini saatnya bergerak dan berbenah diri meningkatkan kualitas akademik untuk menjadi yang terdepan di Indonesia bahkan dunia. Selamat atas launching. Semoga mampu menjadi langkah lanjutan kearah World Class University, sebagaimana yang kita cita-citakan bersama,” ujar Menag RI memungkasi sambutan pada acara yang juga dihadiri Walikota Surabaya, Dr.(H.C.) Ir. Tri Rismaharini, M.T. (Nur/Humas)

Referensi: http://www.uinsby.ac.id/news/id/12511/menuju-world-class-university

0 komentar:

Posting Komentar