UINSA Newsroom, Kamis (02/06/2016);
Menjadi seorang penulis merupakan impian bagi banyak orang, tidak
terkecuali bagi kawula muda. Di pertengahan millenium ketiga seperti
saat ini, semakin banyak penulis baru yang muncul di permukaan publik.
Hal ini menjadi suntikan semangat tersendiri bagi para pemuda untuk
mengikuti jejak para penulis pendahulunya. Namun, tidak sedikit dari
mereka yang merasa kesulitan menemukan motivasi dan tema untuk
dituangkan dalam tulisannya. Hal itu menarik minat English Department Student Association
(EDSA) Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) Universitas Islam Negeri Sunan
Ampel (UINSA) Surabaya, menyelenggarakan seminar inspiratif mengenai
dunia kepenulisan dengan Tere Liye sebagai pembicara. Seminar tersebut
diadakan di Auditorium, UINSA, Senin, 30 Mei 2016 dan diikuti mahasiswa
antar Fakultas UINSA.
Dr. H.
Imam Ghazali dalam sambutannya menyampaikan, bahwa untuk menghasilkan
karya tulis, seseorang harus berani dan tidak perlu merasa takut,
"Berbuat, berkarya dan jangan takut. Kalau salah, akan ada yang
meluruskan. Kalau tidak berbuat, malah tidak akan terjadi apa-apa,"
tutur Dekan Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) tersebut.
Lebih
lanjut disampaikan Adhan Prambudi, Ketua EDSA, bahwa menulis dan membaca
merupakan dua hal yang sangat berkaitan. Melalui seminar inspiratif
ini, diharapkan minat menulis para peserta akan mengalami pertumbuhan.
Ketika minat menulis para generasi muda bertambah, akan berpengaruh juga
terhadap minat membacanya, "Saya ingin menumbuhkan minat membaca, agar
generasi muda berikutnya menjadi generasi yang lebih baik lagi," tegas
Mahasiswa Semester 6 Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) tersebut.
Motivasi
menulis memang rentan sekali mengalami anomali. Sehingga sangat
berpengaruh terhadap kegiatan konkrit menulis. Dari kesulitan tersebut,
Tere Liye pun memberikan resep ampuh untuk mengatasinya, "Menulis dengan
tulus itu lebih penting ketimbang menulis dengan alasan-alasan lain,"
tegas pria kelahiran Sumatera tersebut.
Karena
jika motivasi menulis adalah ketulusan hati, menurut Tere Liye, niscaya
orang akan tetap menulis walaupun tidak ada yang membaca sekaligus
memberikan komentar terhadap tulisannya. Pada kesempatan itu, Tere Liye
juga memberikan beberapa Story Telling kepada para peserta
seminar perihal motivasi menulis, "Walaupun tulisan anak tersebut tidak
ada yang membaca, namun dia tetap menulis di blognya. Dan pada suatu
saat, tulisan anak tersebut dapat menyelamatkan orang lain yang akan
melakukan bunuh diri. Itulah yang saya sebut sebagai motivasi tulus,"
ujarnya saat menyampaikan cerita.
Tak
lupa, Tere Liye juga menyampaikan solusi kepada para peserta seminar
mengenai kebingungan dalam menentukan tema menulis, "Tulislah apa yang
kamu suka, tulislah sesuatu yang ketika kamu melakukannya, kamu
melakukan hal tersebut dengan suka cita dan tidak merasa terpaksa.
Luangkan niat dari awal, tidak ada orang yang menyelesaikan masalah
kalian, kecuali dimulai dari diri kalian sendiri," tutur Tere Liye
sebelum mengakhiri sharing dalam seminar tersebut. Acara kemudian ditutup dengan sesi foto bersama dan berbagi tanda tangan dari Tere Liye. (Nin/Rag/Humas)
Referensi: http://www.uinsby.ac.id/news/id/12522/motivasi-menulis-dari-tere-liye
0 komentar:
Posting Komentar