Tak selamanya manusia
di sugukan dengan keindahan dunia saja, pasti ada kalanya mereka juga merasakan
rasa susah entah itu dari segi yang mana. Kaya tak menjamin hidup kita bahagia,
kaya tak menjamin hubungan antar sesama harmonis, kaya tak menjamin segala
masalah akan mudah diselesaikan. Kadangkala justru dari hal sederhana,
kebahagiaan itu muncul mewarnai sendi-sendi kehidupan, maka dari hal kecil ini
kita dapat mengambil banyak pelajaran. Bahwa hidup ini bukan hanya untuk
mencari dunia saja, ataupun untuk berfoya menikmati manisnya dunia. Namun lebih
dari sekedar itu, kita jadikan sebagai ladang pahala yang akan membawa kita
kelak ke surga-Nya.
Yang miskin tak usah khawatir dengan
nasib nya, bila kita yakin bahwa setiap kepala itu dijatah sendiri sendiri
rezekinya oleh Allah. Lebih dari itu justru kita banyakin syukur kehadirat-Nya
yang setiap saat diberi-Nya nikmat berlipat. Suatu saat pasti masalah itu
muncul, entah kapan dari mana dan dari siapa itu Allah yang mengatur, nah yang
perlu kita garis bawahi disini adalah Allah maha kaya, kita minta kepada-Nya
apa yang kita butuhkan, sesuai firmannya :
16. “Dan Sesungguhnya kami telah menciptakan
manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan kami lebih dekat kepadanya
daripada urat lehernya.” (QS. Qaff:16)
Bahwa
Allah itu amat dekat, bahkan lebih dekat dari urat leher. Bila begini bagaimana
Allah tidak mengabulkan doa kita, Allah saja sedekat itu. Mari kita senantiasa
selalu meminta kepada-Nya, kita ini hanya mahluk dhoif yang begitu lemah tanpa
karunia dari-Nya. Jadi tak usah gelisah bila masalah mencoba, taqorrub saja
pada-Nya pasti Allah berikan bahagia. Dalam Friman-Nya :
5.
“ Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, 6. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada
kemudahan.” (QS. Asy-Syarh: 5-6).
Setelah
susah ada mudah, ini dia yang Allah janjikan kepada hambanya yang beriman,
bahwa setiap masalah itu pasti ada jalan keluranya tinggal kita bagaimana kan
masalah itu. Islam mengajarkan kepada kita untuk menyerahkannya kepada Allah
sebagai yang khalik dan tentunya di ikuti dengan ikhtiar atau usaha kita untuk
menyelesaikannya. Wallahu A'lam Bissowab [Zain].
0 komentar:
Posting Komentar