Senin, 24 November 2014

Surabaya Kebakaran

                  Saat ini kemarau panjang sedang menimpa negeri ini, memaksa para warga tak banyak berlalu lalang diluar rumah. Mereka sadar bahwa diluar, cuaca sedang panas-panasnya, terutama di kota Surabaya. Kota padat penduduk, yang semakin membuat daerah ini menjadi sempit dan udara semakin panas. Akhir-akhir ini Surabaya memang terasa berbeda, udara tak lagi sesejuk dulu, saat masih banyak pohon-pohon rindang. Dan kini pohon-pohon itu sudah menjadi gedung-gedung megah berbintang.

            Musim kemarau kali ini terasa amat panjang bagi penduduk kota Surabaya, bagaimana tidak hujan yang di tunggu-tunggu pada awal November kemarin belum juga turun, hanya awan mendung saja yang menyelimuti. Tetapi ada sebagian orang yang jusru memanfaatkan keadaan ini. Bagi para pedangan kaki lima (PKL), keadaan ini sangat mengungtungkannya dengan menjual dagangan yang dapat menghilangkan dahaga, misalnya menjual Es. Dagangan mereka laris manis terjual dengan waktu yang tak begitu lama, pasalnya cuaca Surabaya saat ini serasa membakar penduduknya, sehingga warga cepat mengalami dehidrasi. Suhu ekstrem kota ini mencapai 36,5º Celcius, suhu yang jarang dijumpai dikota-kota besar di Indonesia.

        Selain faktor alam yang mempengaruhi, faktor dari manusia juga tak bisa dikesampingkan begitu saja. Pertama, adalah polusi kendaraan yang menyebabkan lapisan ozon di permukaan bumi menjadi terkikis sedikit demi sedikit. Padahal fungsi ozon sangat penting dalam kehidupan manusia di bumi. Ozon stratosfir baik bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya karena dapat menyerap radiasi ultraviolet (UV-B) yang berasal dari matahari. Apabila tidak diserap oleh molekul ozon stratosfir, maka UV-B akan sampai ke permukaan bumi dalam jumlah yang membahayakan kehidupan. Bagi manusia, bila tingkat paparan terhadap UV-B meningkat, maka resiko terkena penyakit kanker kulit, katarak mata, dan menurunnya kekebalan tubuh akan meningkat pula.

         Kedua, adalah pembangunan gedung-gedung bertingkat yang mengakibatkan lahan penghijauan semakin tekikis habis, kawasan green zone tak lagi semelimpah dulu, sehingga udara panas tak mampu diserap oleh tumbuhan-tumbuhan yang ada dan memperbesar efek rumah kaca.

            Efek rumah kaca ini mengakibatkan cuaca menjadi lebih panas, seharusnya ada kebijakan dari pemerintah untuk meminimalisir angka pembangunan di kawasan padat penduduk, dan membuka lahan terbuka hijau. Lahan ini nantinya diharapkan akan memberikan sedikit perubahan suhu dan meminimalisir cuaca ekstrem yang kini menimpa kota Surabaya.

        Peran pemerintah dalam mengurangi tingkat cuaca ekstrem ini sangatlah penting, selain itu peran masyarakat juga berdampak besar pada keselarasan tujuan bersama. Berikut adalah salah satu peran dari kedua kubu untuk mengurangi tingkat cuaca ekstrem di Surabaya.

            Pertama, penanaman kembali adalah salah satu solusi untuk mengatasi kemarau panjang ini, lahan-lahan yang akan jadi gedung-gedung megah itu seharusnya menjadi sebuah green zone untuk kawasan hijau di kota Surabaya. Memang taman-taman kini sudah mulai di bangun oleh pihak Pemkot, namun itu tidak cukup untuk wilayah sebesar Surabaya, belum lagi daerah terpencil yang jauh dari kota, juga yang rumahnya dekat dengan tempat pembuangan sampah, dan yang tempat tinggalnya dekat dengan pesisir laut. Mereka sangat membutuhkan green zone itu untuk mengurangi cuaca ekstem saat musim kemarau tiba.

         Pemerintah seharusnya dapat mengedukasi masyarakat lewat acara social yang disitu diselipkan tema menanam seribu pohon untuk Surabaya. Sehingga nantinya masyarakat juga akan tergerak mengaplikasikannya di masing-masing rumah mereka untuk menanam benih-benih pohon atau tanaman hias untuk meminimalisir tingkat cuaca ekstrem di Surabaya.

         Kedua, mengoptimalkan fungsi air bersih sebaik mungkin, karena kita tahu bahwa saat kemarau tiba air bersih sulit untuk didapat. Karena banyak sumur-sumur yang mengering, sehingga menyulitkan warga untuk mencari air bersih.

          Maka pemerintah lagi-lagi harus berperan aktif ditengah-tengah masyarakat lewat bantuan air bersih di tempat-tempat yang kekurangan sumber air. Juga dapat memberikan penyuluhan kepada masyarakat untuk dapat mengoptimalkan air yang tersisa seoptimal mungkin.

      Sehingga Surabaya tak semakin membakar para penduduk nya lewat kemarau yang tak berkesudahaan. Dan warga juga bisa melalui kemarau tahun depan dengan persiapan-persiapan matang. Dan tentunya kita semua berharap akan turun hujan dalam waktu dekat ini.

Oleh; Riza Ahmad Zaini
Sumber 
·         www.forumhijauh.com
·         www.republika.co.id





0 komentar:

Posting Komentar